Wednesday, November 16, 2011

Manusia, Keragaman dan Kesederajatan

A.  Makna Keragaman dan Kesederajatan
1.   Makna Keragaman
      - Berasal dari kata ragam:
      1. Tingkah laku
      2. Macam, jenis
      3. Lagu, musik, langgam
      4. Warna, corak, rapi
      Sehingga keragaman berarti perihal beragam-ragam, berjenis-jenis perihal ragam, hal jenis.
      Yang dimaksud adalah suatu kondisi dalam masyarakat dimana terdapat perbedaan-perbedaan dalam berbagai bidang terutama suku bangsa dan ras, agama dan keyakinan, ideologi, adat, kesopanan, serta situasi ekonomi.
2.   Makna Kesederajatan
      - Berasal dari sederajat : sama tingkatan (pangkat, kedudukan).
      - Yang dimaksud adalah suatu kondisi dimana dalam perbedaan dan keragaman yang ada manusia tetap memilih satu kedudukan yang sama dan satu tingkatan hierarki.



B.   Unsur-Unsur Keragaman dalam Masyarakat Indonesia
1.    Suku bangsa dan ras
       Suku sangat beragam, perbedaan ras muncul karena adanya pengelompokan besar manusia yang memiliki ciri-ciri biologis lahiriah yang sama (rambut, warna kulit, ukuran tubuh, mata, ukuran kepala dan lain-lain).
2.    Agama dan keyakinan
       Merupakan unsur penting dalam keragaman bangsa Indonesia (dilihat dari banyaknya agama yang diakui di Indonesia).
3.    Ideologi dan politik
       Ideologi adalah suatu istilah umum bagi sebuah gagasan yang berpengaruh kuat terhadap tingkah laku dalam situasi khusus karena merupakan kaitan antara tindakan dan kepercayaan yang fundamental. Politik adalah usaha untuk menegakkan ketertiban sosial. Keragaman ini dapat dilihat dari banyaknya partai politk sejak berakhirnya Orde Lama meskipun pada dasarnya Indonesia hanya mengakui satu ideologi yaitu Pancasila yang benar-benar mencerminkan kepribadian bangsa Indonesia.
4.    Tata krama
       - Dari bahasa Jawa, "adat, sopan santun, basa basi" adalah segala tindakan, perilaku, adat istiadat, tegur sapa, ucap dan cakap sesuai keadaan atau norma tertentu.
       - Dibentuk dan dikembangkan oleh masyarakat dan terdiri dari aturan-aturan yang kalau dipatuhi diharapkan akan tercipta interaksi sosial yang tertib dan efektif di dalam masyarakat yang bersangkutan.
5.    Kesenjangan ekonomi
       Masyarakat kita berada di golongan tingkat ekonomi menengah ke bawah.
6.    Kesenjangan sosial
       Masyarakat Indonesia merupakan masyarakat yang majemuk dengan bermacam-macam tingkat, pangkat dan strata sosial yang hierarkis (penggolongan orang berdasarkan kasta).


C.   Pengaruh Keragaman Terhadap Kehidupan Beragama, Bermasyarakat, Bernegara dan Kehidupan Global
      Indonesia adalah negara yang multi etnik, memerlukan suatu kebudayaan nasional untuk menginvestasikan peranan identitas nasional dan solidaritas nasional diantara warganya. Indonesia yang dipenuhi dengan masyarakat majemuk (etnis, geografis, kultural dan religius) sehingga kita perlu memberikan tempat bagi berkembangnya kebudayaan suku bangsa dan kebudayaan beragama yang dianut oleh warga negara Indonesia.
       Manusia secara kodrat diciptakan sebagai makhluk yang mengusung nilai harmoni, sehingga perbedaan yang ada sebenarnya merupakan kehendak Tuhan yang seharusnya dijadikan sebagai sebuah potensi untuk menciptakan sebuah kehidupan yang menjunjung tinggi toleransi.
       Sifat dasar masyarakat majemuk (Van de Berghe):
1. Terjadinya segmentasi ke dalam kelompok-kelompok.
2. Mempunyai struktur sosial yang bersifat non-komplementer.
3. Kurang mengembangkan konsensus diantara para anggota masyarakat.
4. Sering terjadi konflik.
5. Integrasi sosial tumbuh diatas paksaan.
6. Adanya dominasi publik.
        Realitas itu harus diakui dengan sikap terbuka, logis dan dewasa sehingga kemajemukan dapat dipertumpul jika tidak akan terjadi:
a. Disharmonisasi: tidak adanya penyesuaian atas keragaman antara manusia dengan dunia lingkungannya.
b. Perilaku diskriminatif terhadap etnis atau kelompok lain.
c. Eksklusivisme, rasialis.
        Untuk memperkecil pengaruh negatif dari keragaman:
1. Semangat religius.
2. Semangat nasionalisme.
3. Semangat pluralisme.
4. Semangat humanisme.
5. Dialog antar umat beragama.
6. Membangun pola komunikasi.
        Modal bagi terwujudnya bangsa yang Bhinneka Tunggal Ika, keterbukaan, kedewasaan sikap, pemikiran global yang bersifat inklusif serta kesadaran, kebersamaan dalam mengarungi sejarah. Itulah yang membuat  mereka menyatu dalam keragaman dan beragam dalam kesatuan.

D.   Problem Diskriminasi
       Diskriminasi adalah setiap tindakan yang melakukan pembedaan terhadap seseorang atau sekelompok orang berdasarkan ras, agama, suku, etnis, kelompok, golongan, status, dan kelas ekonomi, jenis kelamin, kondisi fisik tubuh, usia, orientasi seksual, pandangan ideologi dan politik serta batas negara dan kebangsaan seseorang.
       Faktor penyebab diskriminasi:
1. Persaingan di bidang ekonomi.
2. Tekanan dan intimidasi oleh kelompok yang dominan.
3. Ketidakberdayaan golongan miskin sehingga menjadi korban diskriminasi.
       6 penyebab utama diskriminasi:
1. Kegagalan kepemimpinan.
2. Krisis ekonomi yang akut dan berlangsung lama.
3. Krisis politik.
4. Krisis sosial.
5. Demoralisasi tentara dan polisi.
6. Intervensi asing.
       Solusi untuk mengakhiri diskriminasi di negara ini adalah Bhinneka Tunggal Ika kebudayaan Nasional.


E.   Faktor Pendorong yang Menyebabkan Terjadinya Perubahan Sosial
1. Faktor yang berasal dari luar masyarakat
    a. Akulturasi : suatu kebudayaan tertentu yang dihadapkan dengan unsur-unsur kebudayaan asing sedemikian rupa, sehingga lambat laun unsur kebudayaan asing tersebut melebur/menyatu ke dalam kebudayaan sendiri, tetapi tidak menghilangkan kepribadian.
    b. Difusi : penyebaran unsur kebudayaan dari satu ke tempat ke tempat lain, sedikit demi sedikit berkaitan dengan terjadinya perpindahan/penyebaran manusia dari satu tempat ke tempat lain.
    c. Penetrasi : masuknya unsur kebudayaan asing secara paksa, sehingga merusak kebudayaan bangsa yang didatangi.
    d. Invasi : Masuknya unsur kebudayaan asing ke dalam kebudayaan setempat dengan peperangan bangsa asing terhadap bangsa lain, dilanjutkan dengan penjajahan.
    e. Asimilasi : kebalikan dari penetrasi, adalah proses penyesuaian seseorang/kelompok asing terhadap kebudayaan setempat.
    f. Hibridisasi : perubahan kebudayaan yang disebabkan oleh perkawinan campuran antara orang asing dengn penduduk setempat.
    g. Milenarisasi : salah satu bentuk gerakan kebangkitan, yang berusaha mengangkat golongan masyarakat bawah yang tertindas dan telah lama menderita dalam kedudukan sosial yang rendah dan memiliki ideologi subkultural yang baru.
2. Faktor yang berasal dari dalam
    a. Sistem pendidikan yang maju mulai dari :
        - Inovasi : pembauran unsur teknologi dan ekonomi dari kebudayaan.
        - Discovery : penemuan unsur kebudayaan yang baru, baik berupa alat/ide  baru yang diciptakan oleh seseorang/sekelompok orang dalam suatu masyarakat.
        - Invention : pendapatan/perolehan hal-hal baru yang dilakukan melalui usaha yang sungguh-sungguh.
        - Enkulturasi/Pembudayaan : suatu proses manusia mempelajari dan menyesuaikan alam pikirannya serta sikapnya dengan sistem norma yang hidup dalam masyarakat.
     b. Menghargai hasil karya orang lain.
     c. Adanya keterbukaan dalam masyarakat.
     d. Adanya toleransi terhadap perbuatan yang menyimpang.
     e. Penduduk yang heterogen.

No comments:

Post a Comment